Sabtu, 02 November 2013

ILMU PENGETAHUAN POPULER “ Tempe Dan Oncom “

   IDENTITAS BUKU :
Penyusun          : Bambang sarwono
Foto sampul     : Anggoro Wibowo
Foto ilustrasi    : Anggoro Wibowo, Indra Ghani, Ridho
Ilustrator                 : J.sugito, Komarudin
Cetakan           : pertama
Tahun              : 2010
Penerbit           : Penebar Swadaya
Editor              : Nur Sepsiyanti
Tata Letak       : Yudi Desworo
Desain sampul : Yudi Haryanto
ISBN                : 978 – 979 – 002 – 435 – 9    

   
Rangkuman isi Buku :
    
  Tempe adalah makanan tradisional yang mengandung banyak protein nabati yang baik untuk kesehatan. Karena rasa dan aroma tempe yang cocok dengan lidah orang indonesia, makanan ini sudah sejak dulu menjadi salah satu menu pokok dalam diet masyarakat. Tempe juga terkenal sebagai salah satu alternatif pengganti daging untuk mereka yang vegetarian.

Tempe sendiri diolah dari kacang kedelai sedemikian rupa sehingga menghasilkan tekstur dan rasa yang empuk, Tempe juga telah merambah ke 5 benua. Melalui Belanda tempe telah popular di eropa sejak 1946. Dan tercatat pada tahun 1884 terdapat 18 perusahaan tempe di eropa, 53 di Amerika, 8 di jepang, Dan Negara- Negara lain seperti Cina, Taiwan, India, Srilangka, Kanada, Australia,serta   Negara – Negara amerika latin dan afrika meski terkenal di kalangan terbatas.

Jenis Jenis Tempe :

Tempe gembus

Tempe benguk

Tempe lamtoro

Tempe kecipir  

Khasiat tempe :

Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.
Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.
Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
Mencegah timbulnya hipertensi

Bahan Baku Tempe :

Biji – Biji an 
  - Contoh : Limtoro, Kecipir, Biji kara , dan Kedelai
Limbah
 - Contoh  : Limbah Tahu dan Ampas Kelapa 

Cara membuat tempe :

Pertama tama bersihkan kedelai / kacang kacangan yang di gunakan sampai bersih dengan air bersih agar kotoran yang menempel terlepas dari kedelainaya.

Kemudian rendam kedelai / kacang kacangan nya kedalam wadah yang lebar selama kurang lebih selama 2 jam.
Keesokan harinya setelah di rendam, cuci kedelai dalam air mengalir dan remas – remas kedelainya sampai kulit kedelai terlepas dari kedelainya.

Waktunya perebusan. Masukan kedelai / kacang kacangan yang sudah bersih kedalam panci besar dan mulai merebus yang membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit atau sampai kedelaainya terliahat empuk.
Tiriskan kedelainya sampai kering.

Setelah itu tuangkan kedelai / kacang kacangan ke wadah yang besar,ratakan, kemudian tunggu sampai kedelainya dingin.
Setelah itu campurkan 2sdm ragi atau sesuai aturan memakainya dengan kedelai / kacang kacangan.

Aduk sampai merata lalu masukan kedalam plastik yang telah di siapkan.

Ukur ketebalannya 3cm.
Tutup ujung plastik dengan lilin.

Tusuk plastiknya dengan tusuk gigi secukupnya yang penting adalah agarm mendapatkan udara sehingga bisa memulai pembusukan.
Taruh ke rak beruji agar terkena sirkulasi tunggu sampai kurang lebih 36 jam.

Tempe buatan sendiri siap untuk di sajikan .

 Oncom

Oncom adalah makanan asal Indonesia yang terutama populer di Jawa Barat. Makanan ini adalah produk fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang, mirip dengan pengolahan terhadap tempe. Perbedaaannya adalah bahwa pada oncom hasil olahan dinyatakan siap diperdagangkan setelah kapang menghasilkan spora, sementara pada tempe hasil olahan diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora (baru dalam tahap hifa).

Jenis oncom :

Oncom merah

Oncom Hitam

Khasiat Oncom :

Oncom memiliki nilai dan mutu gizi yang baik karena proses fermentasi dalam pembuatannya. Selain itu, ternyata kapang pada oncom dapat membantu mencegah kembung pada perut.

Oncom memiliki kandungan gizi yang relatif baik dan dapat menjadi sumber alternatif asupan gizi yang baik karena harganya murah.
Kandungan karbohidrat dan proteinnya tercerna cukup tinggi pada oncom dari bungkil kacang tanah. Selain itu, populasi kapang diketahui dapat menekan produksi aflatoksin dari aspergillusflavus yang telah mencemari substrat (bungkil).

Degradasi yang dilakukan oleh kapang menyebabkan beberapa oligosakarida sederhana seperti sukrosa, rafinosa, dan stakhiosa menurun pesat kandungannya akibat aktivitas enzim α-galaktosidase yang dihasilkan kapang (terutama N. sitophilla). Hal ini baik bagi pencernaan karena rafinosa dan stakhiosa bertanggung jawab atas gejala flatulensi yang dapat muncul bila orang mengonsumsi biji kedelai atau kacang tanah.

Dalam kaitan dengan aflatoksin, penggunaan kapang N. sitophila dalam proses fermentasi bungkil kacang tanah dapat mengurangi kandungan aflatoksin sebesar 50 persen, sedangkan penggunaan kapang Rh. oligosporus dapat mengurangi aflatoksin bungkil sebesar 60 persen. Aflatoksin dihasilkan pada kacang-kacangan dan biji-bijian yang sudah jelek mutunya. Untuk mencegah terbentuknya aflatoksin, sangat dianjurkan menggunakan bahan baku yang bermutu baik.

Bahan baku

Oncom merah didegradasi oleh kapang oncom Neurospora sitophila atau N. intermedia

oncom hitam didegradasi oleh kapang tempe Rhizopus oligosporus dan/atau jenis-jenis Mucor

Cara pembuatan oncom :

pertama-tama direndam dalam air bersih selama 3-4 jam,
setelah itu ditiriskan, diayak, dan kemudian dicampur dengan tepung tapioka.

Selanjutnya, campuran ini dikukus.

Setelah masak, adonan diratakan di atas tatakan dari bambu, dan ditaburi dengan ragi
setelah dingin. Inkubasi dilakukan setelah ditutup dengan daun pisang bersih dalam suhu ruang yang hangat (25-30 °C) dan kelembaban tinggi, 
selama 2 sampai 3 hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hua

sassssss